Senin, 12 Oktober 2009

Seluk Beluk di Balik Rambut Uban

Seluk Beluk di Balik Rambut Uban

JAKARTA, Netsains - Uban alias rambut putih bagi sebagian orang cukup mengganggu. Maka ada semir rambut demi menutupi uban. Faktor usia tidak selalu terkait dengan uban ini, sebab banyak juga orang berusia belia yang sudah ubanan. Stres dan faktor genetika menjadi faktor penyebab munculnya si rambut putih atau kelabu ini. Rambut Thomas More, seorang narapidana, memutih hanya dalam tempo semalam saja saat ia menghadapi hukuman mati tahun 1535. Kisah serupa dialami Marie Antoinette dan Barbara Bush, yang kabarnya rambutnya langsung beruban gara-gara kematian bayi perempuannya.

Merokok

Setiap helai rambut mengandung keratin, sebuah protein yang tidak mampu mentransmit nutrisi. Akar rambut tersimpan dalam folikel rambut, sejenis “pabrik” rambut di kepala kita. Pertumbuhan rambut terjadi karena penambahan keratin baru. Sel-sel folikel bernama melanosit membuat melanin, yakni pigmen yang menghasilkan warna rambut. Makin kita tua, melanosit berhenti memproduksi melanin, sehingga rambut jadi kelabu atau putih. Kapan melanosit ini stop bekerja sangat tergantung pada faktor genetika, nutrisi dan tingkat stres, juga kebiasaan merokok.

Kebanyakan orang beruban dalam tempo lama, setelah sekian puluh tahun. Kepala kita terdiri atas 100.000 folikel, jadi bisa dibayangkan lama sekali proses pemutihan rambut ini. Ada juga kasus kebotakan rambut yang hanya menyerang rambut putih.

Nah, apakah Anda ingin cepat beruban? Silakan stres dan banyak merokok saja. Siapa tahu ubannya bisa sekeren Richard Gere atau George Cloney? :-)

Diterjemahkan secara bebas dari LiveScience.

Kredit foto: www.churchmarketingsucks.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar